Lengkeng Kinglong : Rajanya Lengkeng
Lengkeng/ kelengkeng kinglong adalah lengkeng varian terbaru yang bikin heboh. Sesuai namanya, kinglong artinya raja lengkeng (king: raja, longan: lengkeng). Lengkeng kinglong ini memiliki sifat : ukuran buah yang besar (diameter 3 cm, lengkeng jenis lain rata-rata hanya 2 cm ), berdaging tebal dan manis pas di lidah. Daging buah yang bisa dikonsumsi mencapai 75%, sedangkan lengkeng jenis lain 50%. Menurut pengelola kebun buah plantera di Ngebruk, Kendal, kadar kemanisan lengkeng kinglong sangat pas, “Citarasa manis kinglong termasuk kategori sedang atau pas di lidah. Jadi, tetap enak meski dikonsumsi dalam jumlah banyak”. Beberapa tahun ke depan diperkirakan akan menjadi primadona lengkeng di Indonesia. Dan saat ini sudah banyak para hobiis maupun pekebun yang mencoba untuk membudidayakan lengkeng jenis kinglong ini.
Asal Mula Lengkeng Kinglong
Lengkeng Kinglong ini bermula tidak sengaja. Saat itu, Budi Dharmawan, pemilik kebun buah plantera di Ngebruk Kendal memesan 9.000 bibit kelengkeng itoh secara bertahap dari penangkar buah di Thailan pada tahun 2007. Alumnus teknik mesin ITB ini menanaman ribuan bibit lengkeng di kebun dengan luas 250an hektar. Dua tahun berselang, Budi mengamati 60 pohon tampak berbeda dengan lengkeng itoh. Perbedaan itu antara lain daun tanaman lebih tebal dan kaku, ukuran daun juga lebih kecil, dan berwarna lebih hijau pekat dibandingkan itoh.
Menurut Sobir PhD, ahli buah dari IPB, ada dua kemungkinan kehadiran kinglong. Pertama, varian ini memang lain dari itoh dan terbawa dari Thailand saat Budi memesan bibit itoh. Kemungkinan kedua adalah lengkeng kinglong ini adalah hasil mutasi dari itoh. Semua tanaman termasuk lengkeng lazim mengalami mutasi. Selain itu, penyerbukan di tempat terbuka di alam berpotensi memunculkan varian-varian baru lengkeng.
Lengkeng Kinglong Berbuah Lebat
Pada Maret 2014 lalu, pohon kinglong setinggi 5 meter di kebun Ngebruk tengah berbuah 97 dompolan. Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 30 kg pada panen ke satu/ kedua. Panen kali ini adalah panen kedua. Panen pertama terjadi pada November 2013.
Daging besar dan rasa manis dari lengkeng kinglong ini membuat lengkeng ini sangat layak untuk dikembangkan. Jika melihat dompolan kinglong yang sangat menawan, siapa saja akan tertarik, apalagi ditambah rasanya yang luar biasa. Tampilan yang bersih dan ukuran buah yang besar menjadi factor pemikat bagi para lengkeng di tanah air. Bahkan saat ini, buah ini berpotensi mengalahkan lengkeng impor asal Thailand.
Rangsang Buah
Tidak seperti kelengkeng dataran rendah yang cepat berbuah meski tanpa perangsang (lengkeng booster), lengkeng kinglong ini perlu perangsang untuk membuahkannya. Perangsang sebaiknya diberikan pada pohon usia 3 tahun. Karena pada umur 3 tahun tersebut kondisi fisik buah siap untuk dibuahkan. Jika kurang dari itu, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi tanaman seperti tunas baru lama muncul dan tanaman akan merana. Untuk pemberian pupuk, bisa diberikan pupuk kandang dicampur dengan pupuk NPK. Untuk perangsan buah atau lengkeng booster, biasanya pekebun menggunakan potassium klorat, banyak dijual di toko pertanian dengan merk dagang Nutrileng, Amazing Grow, Nongfeng, Farmpion, Vitalongan dll.
Bagaimana, tertarik membudidayakan lengkeng kinglong?
foto: dokumentasi trubus.
0 komentar:
Post a Comment