Feb 15, 2016

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Lengkeng

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Lengkeng 


Morfologi Lengkeng


Lengkeng merupakan tanaman buah subtropis. Nama latin atau nama ilmiah lengkeng adalah Dimocarpus Longan  Lour.  Klasifikasi dari tanaman lengkeng  adalah sebagai berikut : 
Divisi : Magnoliophyta 
Kelas : Magnoliopsida 
Bangsa : Sapindales 
Suku : Sapindaceae 
Marga : Dimocarpus 
Jenis : Dimocarpus longan Lour. 
Nama Umum : Lengkeng 
Nama Asing : Longan (Inggris), Longanier, oeil de dragon (Francis) 

Lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) yang termasuk dalam famili Sapindaceae  kerabat dekat dengan leci dan rambutan merupakan tanaman subtropis yang sudah dikenal 2000 tahun yang lalu. Asal-usulnya dari daerah Cina Selatan dan pemanfaatannya lebih kepada khasiatnya sebagai obat, bukan sebagai buah meja (Triwinata 2006), buah ini dikenal sebagai Dragon Eye (Menzel et al.,Nakasone dan Paull, 1998)

Dari Cina Selatan, tanaman ini kemudian berkembang ke daerah Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia (Usman 2006). Di Indonesia lengkeng tumbuh baik di daerah dengan ketinggian tempat antara 300-900 m dpl (Rahardja, 1983). Lengkeng memerlukan suhu yang dingin untuk memacu pembungaan yaitu antara 5-22°C (Verheij dan Coronel, 1992). 

Menurut Soenarso (1990) bahwa sebaran pertanaman lengkeng dataran tinggi dominan di Pulau Jawa yaitu di daerah Salatiga, Ambarawa, Temanggung, Tumpang, dan Magelang. Sebagian besar daerah tersebut mempunyai pola curah hujan subtropis seperti di Ambarawa, Salatiga, dan Tumpang (Supriyanto, 2006). Karena memerlukan syarat tumbuh seperti itu, pengembangan lengkeng di Indonesia terbatas hanya di daerah tertentu saja. Selain itu, umumnya lengkeng dataran tinggi mempunyai masa awal produksi yang lama yaitu antara 5-8 tahun sehingga pengembangannya ke daerah lain agak lambat. 

Lengkeng berbentuk bulat berukuran sebesar kelereng. Lengkeng dalam bahasa mandarin dikenal sebagai ong ya guo/long yan (mata naga). Dalam bahasa Thailand dikenal  lam yai, dan dalam bahasa latin dikenal  Euphoria longana. Lengkeng banyak tumbuh di provinsi belahan utara Thailand, khususnya di Chiang Mai dan Lamphun, meskipun dipercaya berasal dari Sri Lanka dan India Selatan. Awal pertumbuhan di Thailand disebutkan bahwa sebagai buah-buahan yang dikenal lam yai dibawa dari Cina Selatan untuk Raja Chulalongkorn (Rama V), sebelum tahun 1896. Di Thailand, lengkeng (lam yai) menempati urutan kedua dari lima jenis buah ekspor segar setelah durian (turian), urutan selanjutnya manggis (mangkut), nenas (sapparot), dan jeruk (som o) (Adel A Kader, 2006; Anonymous, 2006) 

Buah lengkeng bergerombol pada pucuk tangkainya. Kulit buah berwarna kuning kecoklatan sampai coklat muda, bahkan hingga coklat kehitaman dengan permukaan tidak merata atau berbintil-bintil. Daging buah berwarna bening-putih berair mengandung karbohidrat, sedikit minyak, dan saponin. Daging buah berasa manis dengan aroma khas. 

Jenis lengkeng yang telah banyak dikenal selama ini, umumnya dapat tumbuh dan berbuah dengan baik di daerah dataran tinggi, meski ada sebagian yang adaptif di dataran rendah tetapi umur panen tergolong lama ( di atas 8 tahun). Belakangan ini mulai dikenal beberapa jenis lengkeng yang dapat tumbuh bahkan berbuah dengan lebat di dataran rendah serta bersifat genjah (paling cepat berbuah umur 8 bulan). 

Sumber: Skripsi Analisis Kelayakan Pengusahaan Lengkeng Diamond River (Angga Kusmayana, 2010).

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Lengkeng

0 komentar:

Post a Comment