Pelihara Ikan dan Bebek Sebagai Simbiolis Mutualisme
Dalam konsep 1005, selain membuat penghasilan harian melalui sayuran, perlu juga memelihara ikan. Dari lahan 1000 meter2, sepertiganya untuk kolam yaitu sebesar 300 meter2. Ikan yang dipelihara antara ikan gurami atau ikan nila. Sepertiga nya dijadikan kolam azolla/ lemna untuk bahan pakan ikan (100 m2). Jangan sampai pelihara ikan tapi tidak punya bank pakan.
Kolam ikan tujuannya untuk menyiram tanaman atau sayur saat musim kemarau. Kepadatan kolam yaitu 1 m2 isi 10 ekor ikan (gurami). Jadi untuk luasan 200 m2 berisi 2.000 ikan. Dua ribu ikan itu menjadi tabungan/ investasi (bukan tujuan utama).
Makanan ikan yang utama adalah karbohidrat (singkong atau talas) umbi dan daunnya ditambah azolla sebagai bahan protein. Perbandingan pakan ikan (versi 3 yaitu 50:25:25 = singkong/talas direbus : bekatul halus : azolla).
FCR ikan adalah 4:1.
Kalau mau lebih efektiv maka pelihara bebek. Bebek fungsinya sebagai pengganti tabung fermentasi makanan. Jadi azolla tidak langsung diberikan ikan tapi dititipkan di perut bebek untuk dilakukan fermentasi. Makanan di perut bebek hanya sekitar 6-12 jam. Bebek termasuk rakus makanan tapi pencernakannya cepat sehingga hanya sedikit sari-sari makanan yang diserap. FCR bebek adalah sebesar 1:8.
Berapa jumlah bebek yang perlu dipelihara? >> 1 bebek : 10 m2. Jadi untuk luasan 200 m2, diperlukan 20 bebek. Kalau ikannya tambah besar, bebeknya bisa tambah banyak >> 1 meter : 1 ekor bebek. Makanan bebek sehari 250gr, tapi makanannya yang diserap sebanyak 0,05 yaitu 25gr.
Bebek bisa bertelur selama satu tahun penuh. Usia pertama bertelur sekitar 6 bulan. Jumlah telur dalam satu tahun sebanyak 180/ ekor / tahun.
Satu-satunya binatang yang bisa bersimbiosis mutualisme dengan ikan adalah binatang yang berselaput (bebek, entok dll).
Kotoran ikan bisa diambil untuk diberikan ke cacing sutera (tempat hidup di dalam air). Setelah itu baru diberikan ke azolla. Cacing sutera dijadikan tambahan makanan ikan dan bebek.
Hama dan Penyakit
Untuk menambah daya tahan tubuh ikan, setiap seminggu sekali diberikan daun pepaya. Secara periodik kotoran ikan di bawah kolam perlu dibuang supaya tidak meracuni air dengan amoniak. Cara mengatasinya dengan memberikan pembenah tanak cair satu liter setiap minggu sehingga dapat memproses amoniak.
Kemudian kalau terjadi hujan, di awal musim diberikan garam grosok sebanyak 10gr per 1 m3. Kalau sudah agak lama hujannya maka tidak perlu diberikan garam lagi.
Target : 1 tahun >> berat ikan gurami berat 1kg/ ekor.
Kalau sudah pelihara ikan gurami selama 6 bulan, bisa dimasukkan ikan lele dengan kepadatan sama 20 ekor / m2 sebagai dekomposter/ pemakan kotoran ikan gurami.
Hasil yang ditargetkan:
- ikan sebanyak 2000 (1 ekor 1kg = harga 45rb/kg) >> missal 2000 ikan (1kg/2) = 45juta.
- bebek 300 ekor x 40rb/ekor = 12juta/ bulan – biaya pakan 6juta = 6juta/ bulan.
- belum sayurnya sebagai penghasilan harian (kangkung/ bayam).
Catatan:
Gara-gara menanam sayur, maka punya kolam, punya ikan, punya bebek, punya cacing sutera, punya azolla.
Ini adalah konsep 1005 yang terdiri dari sayur, ikan, bebek, cacing dan azolla.
Ayam dan jagung diluar konsep 1005 ini. Kalau tidak ada singkong, bebek yang dipelihara maksimal 30 ekor.
0 komentar:
Post a Comment