Oct 19, 2019

Penanggulangan dan Pencegahan Kumbang Tanduk, Red weevil, Black weevil

Penanggulangan dan Pencegahan Kumbang Tanduk, Red weevil, Black weevil

Penanggulangan dan Pencegahan Kumbang Tanduk, Red weevil, Black weevil

Salah satu hama yang menyerang tanaman kurma, sawit, dan kelapa adalah kumbang tanduk. Jika tanaman kurma terserang hama ini bisa berakibat fatal, bahkan sampai kematian. Jika yang terserang adalah tanaman kurma yang berasal dari Bibit Kurma Barhee Kultur Jaringan, tentu kita akan merasa menyesal mengingat harga bibit kurma barhee kultur jaringan yang tidak murah. Oleh karena itu, perlu penanganan atau pencegahan sebelum tanaman kurma kita bisa terselamatkan dari serangan kumbang ini.

Jika memasuki musim puncak kemarau, banyak diantara insect menjadi dehydrasi dan kekurangan cairan dalam tubuhnya. Efek dari dehydrasi tersebut adalah, daya makan untuk mencari sumber air menjadi memuncak hampir dua kali dari biasanya, sehingga muncul  banyak serangan insect di musim kemarau ini. Khususnya kumbang, karena dampaknya yang bisa membunuh pohon kurma kita dalam hitungan beberpa jam. Oleh karenanya berikut kami sampaikan penanganan dan preventive action untuk kumbang secara mekanis, biologis dan chemistnya/kimiawinya. Penanggulangan dan Pencegahan Kumbang Tanduk, Red weevil, Black weevil yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:

Penanganan Biologis sbb:
1. Penggunaan Insektisida Hayati
Ada dua Insektisida hayati yang sangat efektif mengendalikan larva kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) dkk diantaranya adalah :
Metarizeb adalah insektisida hayati berbentuk tablet yang bisa dilarutkan dalam air berbahan aktif jamur Metarizhium anisophale yang sangat efektif mengendalikan kumbang tanduk pada stadium Larva. Metarizeb selain mengandung jamur metarizium anishopale juga mengandung berbagai bahan aktif diantaranya adalah: Bacillus thuringiensis. Beuvaria Basianna. Cordicep sp. Metarizeb dapat mengendalikan kumbang tanduk dengan cara menginveksi larva sehingga larva tidak dapat berkembang ke instar berikutnya. Infeksi terjadi setelah terjadi kontak antara bahan aktif metarizeb dengan larva. Waktu yang dibutuhkan mulai infeksi sampai kematian larva berkisar 3 s/d 4 minggu. Larva yang terinfeksi terlihat di penuhi miselia dari jamur metarizhium anisophale.

BT-Plus adalah bio insektisida dan bio nematisida berbentuk serbuk tepung yang memiliki efek ganda dalam menginfeksi hama, karena memiliki kandungan dua jenis bakteri yaitu: Serratia marcescens dan Bacillus thuringiensis. Setiap 50 gr (1 bks) BT-Plus mengandung 107 – 109 CFU/gram yang terdiri dari : bakteri merah Serratia marcescens yang bersifat kontak dan Bacillus thuringiensis sebagai penghasil racun pencernaan. Dengan demikian, BT-Plus dapat menginfeksi hama dengan 2 cara yakni secara kontak dan melalui racun pencernaan.

Bakteri Merah Serratia marcescens adalah entomopatogen kontak yang bersifat fakultatif aerob dan memiliki kemampuan untuk hidup pada keadaan ekstrim (lingkungan terkena antiseptik, desinfektant dan air destilasi), serta menghasilkan enzym hydrolitik yang bersifat toksin. Bakteri Merah Serratia marcescens masih dapat hidup dan berkembang dengan baik pada kedalaman 1 meter dari permukaan tanah. Hal ini dapat membuat Bakteri Merah Serratia marcescens juga dapat menginfeksi ulat tanah dan nematoda.

Aplikasi insektisida hayati difokuskan untuk mengendalikan larva kumbang tanduk yang keberadaannya terkonsentrasi utamanya di bawah rumpukan – rumpukan di antara barisan tanaman kurma, terutama pada rumpukan rumpukan yang masih relatif baru yang usianya masih dibawah 2 tahun. Kondisi bawah rumpukan yang dingin dan lembab dan relatif terlindung menjadi tempat yang sesuai bagi kumbang tanduk untuk bermetamorfosa. Populasi Larva kumbang tanduk biasanya cukup banyak pada rumpukan ex vegetasi pohon Nipah, berdasarkan hasil pengamatan dilapangan di beberapa perkebunan kelapa sawit, populasi larva kumbang tanduk sangat tinggi di rumpukan lahan ex vegetasi nipah. Sehingga problem utama perkebunan kurma yang vegetasi awalnya pohon Nipah adalah tingkat serangan hama kumbang tanduk pada TBM relatif tinggi.

Cara aplikasi insektisida hayati Metarizeb dan BT-Plus adalah dengan cara injeksi rumpukan menggunakan nosel injeksi (Nosel khusus) pada kedua sisi rumpukan dengan jarak masing masing injeksi 3 meter. Injeksi dilakukan selama 4 detik setara dengan 300 ml larutan (perlu kalibrasi ulang di Lapangan). Bila menggunakan Knapsack Sprayer dengan kapasitas 15 liter maka 1 sprayer akan bisa menghasilkan (15.000/300) = 50 injeksi. Untuk 1 jalur rumpukan sepanjang 300 meter total injeksi yang diperlukan [(300/3)x2] = 200 injeksi setara dengan 4 Knapsack Sprayer.

Penyemprotan dan Injeksi Rumpukan BT-Plus dan Metarizeb dimaksudkan untuk mengendalikan larva kumbang tanduk dan berdasarkan pengamatan lapangan mortalitas larva akan semakin meningkat dimulai pada 2 Bulan setelah aplikasi (BSA) s/d 6 BSA.

Chemist sbb:
1. Pengunaan garam tabur, atau menaburkan garam disekitar sela sela ketia pohon kurma. Bisa diencerkan dengan air dulu ataupun tidak. Atau menaburkan pasir yang memiliki kadar garam (pasir pantai).

2. Kimiawi: Penggunaan Insektisida Marshal 5 G
Marshal 5 G merupakan insektisida sistemik yang mengandung bahan aktif Karbosulfan 5 % sangat efektif mengendalikan kumbang. Penggunaan Marshal 5 G sangat dianjurkan untuk melaksanakan pencegahan sebelum kumbang tanduk (oryctes rhinoceros) dkk menyerang. Dosis penggunaanya dengan cara ditabur di bagian pucuk tanaman dengan dosis 9 – 15 gr/pucuk/pangkal pelepah muda dengan interval 3 minggu s/d 1 bulan. Marshal 5 G selain dapat meracuni kumbang tanduk yang memakan bagian pucuk yang telah di beri perlakuan juga dapat mencegah serangan, disebabkan bahan aktif Marshal 5 G juga dapat mengeluarkan uap yang dapat mencegah terjadinya serangan. Keunggulan Marshal 5 G antara lain : Bahan aktif marshal 5 G bersifat kontak dan sistemik, sehingga dapat lebih cepat mengendalikan kumbang tanduk.

Ramah lingkungan dan selektif terhadap hama sasarandan tidak membunuh musuh alami hama.
Formula ampuh Marshal 5 G dengan dosis 9 – 15 gr/pohon dapat mengurangi serangan kumbang tanduk hingga 80 % dalam waktu 4 – 8 Minggu.

Selain produk di atas, untuk preventive bisa menggunakan regent. Regent bahan aktivenya sistemik. Regent akan masuk ke jaringan tanaman. Ketika kumbang makan sedikit saja batang kurma, maka dia akan akan mati. Namun manakala kita memerlukan pengendalian secara cepat (ketika tahu ada kumbang bersarang di dalam batang kurma), maka kami sarankan aplikasi  pakai decis, karena bahan aktivenya kontak dan berefek sangat cepat.

3. Penggunaan Feromonas (Feromone Sex)
Feromonas adalah senyawa kimia berbahan aktif Ethyl 4-Methyloctanoate yang dapat mengeluarkan aroma khusus sedemikian sehingga dapat mengundang imago/kumbang dewasa untuk terbang mendekati sumber aroma yang membangkitkan gairah sex kumbang tanduk. Imago kumbang tanduk yang berada di sekitar feromonas akan segera berdatangan.

Feromonas dilapangan di pasang pada Ferotrap (Perangkap) dan di letakkan di lapangan pada tiang gantungan khusus dengan ketinggian berkisar 1,5 – 2,0 meter di atas permukaan tanah. Pemasangan ferotrap utamanya dilakukan untuk upaya pencegahan terhadap serangan kumbang tanduk. Hanya saja yang sering terjadi di lapangan, ferotrap baru dipasang setelah tingkat serangan kumbang tanduk berada pada tingkatan yang sudah sangat tinggi. Ferotrap di pasang pada gawangan mati dan setiap 1 ferotrap dapat mengcover 2 s/d 5 hektar. Pada tingkat pencegahan, pemasangan ferotrap di laksanakan di tepian luar batas kebun dengan kerapatan 1 ferotrap setiap 5 hektar lahan. Sedangkan pada tingkat serangan yang tinggi, pemasangan ferotrap dilakukan dengan kerapatan 1 ferotrap setiap 2 hektar lahan. Feromonas di pasang di setiap ferotrap dan mampu bertahan selama 2 – 3 bulan.

Mekanis sbb: 
1. Pemasangan Jaring-Jaring yang terbuat dari bahan monofilamen sangat berguna untuk pengendalian kumbang tanduk. Pemasangan jaring dilakukan bisa sebagai pagar Individu di setiap tanaman kurma, ongkos pasangnya lebih mahal dari harga bahan. Pengalaman di salah satu perkebunan sawit, biaya pemasangan jaring individu Rp. 2,000/pohon dengan perincian Rp. 500 harga jaring dan Rp. 1.500 upah pasang per pohon. Pemasangan jaring sebagai pagar individu dimaksudkan untuk melindungi tanaman kurma dari serangan kumbang tanduk. Upaya ini dapat melindungi tanaman dari serangan kumbang, hanya saja karena jaring harus di pasang secara instan

Pemasangan jaring sebagai pagar di luar tapal batas kebun dapat dilaksanakan untuk mencegah masuknya hama kumbang tanduk dari wilayah luar. Pemasangan jaring pagar ternyata juga ada kendalanya. Selain bisa menangkap kumbang tanduk juga bisa menangkap kalelawar sehingga dapat merusak jaring. 

2. Pembongkaran Rumpukan
Rumpukan sebagai bank larva kumbang tanduk seringkali menjadi pertimbangan bagi para manager lapangan kebun untuk dilakukan upaya pembongkaran dengan maksud memusnahkan larva kumbang tanduk yang berada di dalamnya. Pada tingkat serangan berat, populasi larva di sepanjang rumpukan +/- sepanjang 300 meter dapat mencapai ratusan larva dari berbagai instar. Hal ini memang menjadi bahaya laten bagi upaya pengendalian kumbang tanduk. Bila upaya pengendalian hanya ditujukan kepada imago/kumbang dewasa, seringkali seolah olah populasi kumbang telah menurun drastis akan tetapi tidak lama kemudian populasi kumbang meningkat kembali dengan sangat pesat. Peningkatan populasi secara mendadak tersebut dimungkinkan ketika Larva yang berada di bawah rumpukan telah berhasil bermatamorfosa menjadi kumbang dewasa.

Pada kondisi serangan hama kumbang tanduk yang sangat parah, kita harus mengambil kebijakan yang suka tidak suka harus segera diputuskan mengenai pembongkaran rumpukan dan sekaligus menenggelamkannya ke dalam parit.

Pembuatan parit dimaksudkan untuk menenggelamkan seluruh rumpukan berikut larva kumbang tanduk. Ukuran parit bervariasi tergantung kondisi lahan perkebunannya. Yang pernah dilakukan, lebar atas parit 2 meter, dalam 2 meter dan lebar bawah parit 1,5 meter.

Secara jangka panjang, pembuatan parit sangat bermanfaat untuk menjamin ketersediaan air sepanjang tahun yang memang sangat dibutuhkan oleh tanaman kurma untuk dapat berproduksi secara maksimal. Biaya awal pembuatan parit memang sangat mahal, tetapi secara jangka panjang sangat menguntungkan.

3. Penanaman kacangan atau LCC mampu menghambat laju pertumbuhan dari kumbang karena lahan sekitarnya yang tidak memungkinkan untuk digunakan landasan terbang kembali ketika imago/ kumbang dewasa masuk ke rumpukan kacangan.

Demikian, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membasmi hama tanaman kurma yaitu kumbang. Semoga bermanfaat.

sumber: grup WA Klub Kurma Jakarta

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Penanggulangan dan Pencegahan Kumbang Tanduk, Red weevil, Black weevil

1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    ReplyDelete